MAKALAH PENELITIAN KUALITATIF DN KUANTITATIF
MAKALAH PENELITIAN KUALITATIF DN KUANTITATIF
Banyak sekali bentuk dan cara penulisan karya ilmiah
yang kita temui. Bentuk luasnya bisa berbeda, namun jiwa dan penalarannya
adalah sama. Atas dasar itu yang paling penting adalah bukan mengetahui
teknik-teknik pelaksanaannya, melainkan memahami dasar pikiran yang
melandasinya. Pemilihan bentuk dan penulisan merupakan masalah selera dan
preferensi perorangan maupun lembaga dengan memperhatikan berbagai factor
lainnya, seperti masalah apa yang sedang dikaji, siapakah pembaca tulisan ini
dan dalam rangka kegiatan ilmiah apa akan disampaikan.
. Secara umum penelitian dapat didefinisikan sebagai
kegiatan manusia dalam rangka memperoleh pengetahuan secara sistematik dengan
menggunakan alat-alat dan cara-cara tertentu. Secara luas suatu penelitian
dapat berarti menemukan teori baru dengan menggugurkan teori lama, menambahkan
sesuatu yang baru pada teori lama, atau benar-benar menemukan sesuatu yang baru
yang belum ada sebelumnya.
Suatu penelitian ilmiah dapat menggunakan pendekatan
kuantitatif maupun kualitatif. Pendekatan kuantitatif menggunakan alat uji
statistik, maupun matematik yang sering disebut sebagai analisis deskriptif
kuantitatif, sedangkan pendekatan kualitatif lebih mendasarkan pada penalaran
logis (logical reasoning), pemahaman interpretasi terhadap obyek
penelitian.Bahkan pada saat ini sesuai dengan perkembangannya pendekatan
kuantitatif ini tidak ada artinya sama sekali bila tanpa menggunakan pendekatan
analisis kualitatif
PEMBAHASAN
A.
PENELITIAN KUALITATIF
KUANTITATIF
Metode penelitian kualitatif adalah metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk
meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, ( sebagai lawannya adalah eksperimen)
dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data
dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi
(gabungan) analisis data bersifat induktif / kualitatif, dan hasil penelitian
kualitatif lebih menekan makna dari pada generalisasi.
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan
sebagai metode penelitian yang berlandaska pada filsafat positivisme, digunakan
untuk menelti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel
pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan.[1]
1. Statistik
dan Non Statistik
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif
menggunakan statistik. Terdapat beberapa dua macam statistik yang digunakan
untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif dan statistik
inferensial. Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan statistik
non parametris. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang
telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksudmembuat kesimpulan yaiu berlaku untuk umum atau generalisasi.
Penelitian yang dilakukan pada populasi (tanpa diambil sampelnya) jelas akan
menggunakan statistik deskriptif dalam analisisnya. Tetapi bila penelitian
dilakukan pada sampel, maka analisisnya dapat menggunakan statistik deskriptif
maupun inferensial. Statistik deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya
ingin mendeskripsikan data sampel dan tidak ingin membuat kesimpulan yang
berlaku untuk populasi dimana sampel diambil. Tetapi bila peneliti ingin
membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi, maka teknik analisis yang
digunakan adalah statistik inferensial.
Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain
adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram,
perhitungan modus, mean, median (pengukuran trandesi sentral), perhitungan
desil, presentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata rata dan
standar deviasi, perhitungan presentase.[2]
B.
JENIS DATA DAN SKALA
1.
Data ialah sekumpulan
informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan. Adapun yang dimaksud dengan
datum adalah elemen-elemen dalam data.
Data yang diperoleh dari suatu
sampel dan populasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
a.
Data kualitatif yakni
data yang bukan berupa angka (non – numerik) biasa disebut dengan istilah
atribut. Data kualitatif dibagi menjadi dua:
1)
Nominal adalah Data
yang paling rendah dalam level pengukuran data. Contoh : Jenis kelamin, tgl dan
tempat lahir seseorang
2)
Ordinal adalah ada
tingkatan data. Contoh : Sangat setuju, Setuju, kurang setuju, tidak setuju
b.
Data kuantitatif: data
yang berupa angka (numerik). Data kuantitatif dibagi menjadi dua:
1)
Data Interval, Contoh :
Interval temperatur ruang adalah sbb :
Cukup panas jika antara 50C-80 C
Panas jika antara 80 C-110 C
Sangat panas jika antara 110 C-140 C
2)
Data Rasio adalah
tingkat pengukuran paling ‘tinggi’ ; bersifat angka dalam arti sesungguhnya.
Beda dengan interval mempunyai titik nol dalam arti sesungguhnya.
Selain pembagian tersebut, ada yang
membagi data menjadi data primer dan data sekunder. Data primer adalah data
yang diperoleh langsung dari sumbernya, misal melalui wawancara, penyebaran
kuesioner, pengukurn langsung, dan lain lain. Sedangkan data sekunder adalah
data yang diambil/ disadur dari pihak lain, misal diambil dari koran, jurnal,
penelitian/ publikasi pihak lain, dan lain-lain.
2.
Skala Pengukuran
Skala pengukuran adalah cara
mengukur suatu varibel. Terdapat 4 jenis skala pengukuran, yakni:
a.
Skala Nominal : angka
yang diberikan pada objek/ variabel pengukuran hanya memiliki arti sebagai
label saja (asal bisa dibedakan). Tidak memiliki tingkatan.
b.
Skala Ordinal : angka
yang diberikan pada objek/ variabel pengukuran mengandung pengertian tingkatan.
c.
Skala Interval : angka
yang diberikan pada objek/ variabel pengukuran mengandung sifat ordinal
ditambah sifat jarak/ interval.
Contoh skala interval :
Suhu udara dapat berkisar antara
-4° hingga 40° C. Jika termometer menunjukkan 0° C, bukan berarti tidak ada
suhu, tetapi hanya sebagai penunjuk bahwa suhu saat itu tergolong rendah.
d.
Skala Rasio : angka
yang diberikan pada objek/ variabel pengukuran mengandung sifat interval
ditambah sifat yang mampu memberikan keterangan tentang nilai absolut variabel
yang diukur. Artinya apabila menunjuk angka 0 (nol), maka berarti benar-benar
nol, tidak ada, atau kosong.
Contoh skala rasio :
Jumlah komponen mesin yang diproduksi per batch
adalah 1.000.000 komponen. Bila dalam suatu batch menunjukkan angka produksi 0,
maka artinya adalah pada saat itu tidak dilakukan proses produksi sehingga
tidak ada output produksi
C.
PERBEDAAN KUALITATIF
DAN KUANTITATIF
Perbedaan antara metode kualitatif dan kuantitatif
meliputi tiga hal, yaitu perbedaan tentang aksioma, proses penelitian, dan
karakteristik penelitian itu sendiri.[3]
1. Perbedaan
Aksioma
Aksioma adalah pandangan dasar. Aksioma penelitian
kualitatif dan kuantitatif meliputi seperti:
a.
Sifat Realitas
Dalam
memandang realitas, gejala, atau obyek yang diteliti, terdapat perbedaan antara
metode kualitatif dan kuantitatif. Seperti telah dikemukakan dalam metode
kuantitatif yang berlandaskan pada filsafat positivisme, realitas dipandang
sebagai sesuatu yang kongkrit, dapat diamati dengan panca indera, dapat
dikategorikan menurut jenis, bentuk, warna, dan perilaku, tidak berubah, dapat
diukur dan diverivikasi.
Dalam
penelitian kualitatif yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme atau
paradigma interpretive, suatu realitas atau obyek tidak dapat dilihat secara
parsial dan dipecah kedalam beberapa variabel dan memandang obyek sebagai
sesuatu yang dinamis, hasil kontruksi pemikiran, interprestasi terhadap gejala
yang diamati, serta utuh karena setiap aspek dari obyek itu mempunyai kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan. Ibarat meneliti performance suatu mobil, peneliti
kuantitatif dapat meneliti mesinnya atau bodynya saja, tetapi peneliti
kualitatif meneliti semua komponen dan hubungan satu dengan yang lain serta
kinerja pada saat mobil dijalankan.
b.
Hubungan peneliti dangan yang diteliti
Dalam
penelitian kuantitatif, kebenaran itu di luar dirinya, sehingga hubungan antara
peneliti dengan yang diteliti harus dijaga jaraknya sehingga bersifat
independen. Sedangkan penelitian kualitatif peneliti sebagai human instrument
dan dengan teknik pengumpulan data participant observation (observasiberperan
serta) dan in depth interview (wawancara mendalam).
c.
Hubungan antar variabel
Peneliti
kuantitatif dalam melihat hubungan variabel terhadap obyek yang diteliti lebih
bersifat sebab dan akibat (kausal), sehingga dalam penelitiannya ada variabel
independen dan dependen. Contohnya pengaruh iklan terhadap nilai penjualan,
artinya semakin banyak iklan yang ditayangkan maka akan semakin banyak nilai
penjualan. Iklan sebagai variabel independen (sebab) dan nilai penjualan
sebagai variabel dependen (akibat).
Dalam
peneliti kualitatif yang bersifat holistik dan lebih menekankan pada proses,
maka penelitian kualitatif dalam melihat hubungan antar variabel pada obyek
yang diteliti lebih bersifat interaktif yaitu saling mempengaruhi, sehingga
tidak diketahui mana variabel independen dan variabel dependent. Contohnya
hubungan antara iklan dan nilai penjualan. Dalam hal ini hubungannya interaktif
artinya makin banyak uang yang dikeluarkan untuk iklan maka akan semakin banyak
nilai penjualan, tetapi juga sebaliknya makin banyak nilai penjualan maka
alokasi dana untuk iklan juga akan semakin tinggi.
d.
Kemungkinan generalisasai
Pada
umumnya penelitian kuantitatif lebih menekankan pada keluasan informasi
sehingga metode ini cocok digunakan sebagai populasi yang luas dengan variabel
yang terbatas dan menggunakan data sampel yang diambil dari populasi tersebut
dengan teknik probality sampling (random).
Peneliti
kualitatif tidak melakukan generalisasi tetapi lebih menekankan kedalalaman
informasi sehingga sampai pada tingkat makna dan penelitian kualitatif dapat
ditransferkan atau diterapakan ditempat lain, manakala kondisi tempat lain
tersebut tidak jauh berbeda dengan tempat penelitian atau disebut dengan
transferability.
e.
Peranan nilai
Peneliti
kualitatif dalam melakukan pengumpulan data terjadi interaksi antara peneliti
data dengan sumber data. Dalam penelitian kuantitatif, karena peneliti tidak
berinteraksi dengan sumber data, maka akan terbebas dari nilai-nilai yang
dibawa peneliti dan sumber data sehingga data yang diperoleh obyektif.
- Karakteristik penelitian
Karakteristik penelitian menurut kualitatif menurut
Bogdan and Biklen (1982) yaitu:
a.
Dilakukan pada kondisi yang alamiah,
langsung kesumber data dan peneliti adalah instrumen kunci.
b.
Penelitian kualitatif lebih bersifat
eskritif. Data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak
menekankan pada angka.
c.
Penelitian kualitatif melakukan analisi
data secara induktif.
d.
Penelitian kualitatif lebih menekankan
makna.
e.
Teknik pengumpulan data kualitatif
adalah participant observation, in depth interview, dan dokumentasi.
Karakteristik
penelitian kuantitatif yaitu:
a. Penelitian
kuantitatif ditulis secara rinci dan jelas sebelum terjun ke lapangan.
b.
Penelitian kuantitatif melakukan
analisis data secara deduktif.
c.
Data yang diperoleh hasil pengukuran
variabel yang dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen.
d.
Teknik pengumpulan data kuantitatif
adalah angket, observasi dan wawancara terstruktur.
e.
Tujuan penelitian ini untuk menguji
teori, menunjukan hubungan antar variabel, dan mencari generalisasi yang
mempunyai nilai prediktif.
- Proses penelitian
a.
Proses penelitian kuantitatif
Peneliti
kuantitatif pada prinsipnya adalah untuk menjawab masalah. Penelitian
kuantitatif bertolak dari studi pendahuluan dari obyek yang diteliti untuk
mendapatkan yang betul-betul masalah. Peneliti harus digali melalui studi
pendahuluan melalui fakta-fakta empiris dan peneliti juga harus menguasai teori
melalui membaca berbagai referensi. Masalah dirumuskan secara spesifik dan
dibuat dalam bentuk kalimat tanya. Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya
sementara (berhipotesis) peneliti dapat membaca refrensi teoritis yang relavan
dengan masalah dan berfikir. Menguji hipotesis tersebut peneliti dapat memilih
metode/strategi/pendekatan/desain peneliti yang sesuai. Metode penelitian
kuantitatif yang dapat digunakan adalah metode survey, ex post facto,
eksperimen, evaluasi, action research, policy research. Setelah metode
penelitian dipilih, maka peneliti dapat menyusun instrumen penelitian atau alat
pengumpulan data yang berbentuk test, angket, untuk pedoman wawancara atau
observasi. Pengumpulan data dilakukan pada obyek tertentu baik yang berbentuk
populasi atau sampel. Setelah data terkumpul maka selanjutnya dianalisis untuk
menjawab rumusan dan menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik.
Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa
jawaban terhadap rumusan masalah. berdasarkan proses diatas maka tampak jelas
bahwa penelitian kuantitatif bersifat linier, penggunaan konsep dan teori yang
relavan serta pengkajian terhadap hasil-hasil penelitian.
b.
Proses penelitian kualitatif
Pada
tahap pertama disebut tahap orientasi atau deskripsi, dengan grand tour
question. Pada tahap ini peneliti mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar,
dirasakan, dan ditanyakan. Mereka baru mengenal serba sepintas terhadap
informasi yang diperolehnya.
Pada
tahap ke dua disebut tahap reduksi/fokus. Pada tahap ini peneliti mereduksi
seagala informasi yang telah diperoleh pada tahap pertama untuk memfokuskan
pada masalah tertentu.
Pada
tahap ke tiga adalah tahap selection. Pada tahap ini peneliti menguraikan fokus
yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci. Ibaratnya pohon, kalau fokus itu
baru pada aspek cabang, maka kalau pada tahap selection peneliti sudah mengurai
sampai ranting, daun, dan buahnya. Setelah peneliti melakukan analisis yang
mendalam terhadap data dan informasi yang diperoleh, maka peneliti dapat
menemukan tema dengan cara mengkostruksikan data yang diperoleh menjadi sesuatu
bangunan pengetahuan, hipotesis, atau ilmu yang baru.
Pada
tahap ke lima, peneliti mencandra kembali terhadap kesimpulan yang telah
dibuat. Apakah kesimpulan yang telah dibuat itu kredibel atau tidak. Kalau
kesimpulan telah diyakini memiliki kredibilitas yang tinggi, maka pengumpulan
data dinyatakan selesai.
D. ALAT
ANALISIS
1.
Analisis
Data Penelitian Kualitatif
Secara teori analisis data dapat di bagi menjadi beberapa tahap yaitu:
a.
Analisis
data sebelum di lapangan
Analisis data sebelum di
lapangan ialah melakukan analisa terhadap data hasil studi pendahuluan, atau
data sekunder (data yang dipinjam dan bukan data yang diambil pertama oleh
peneliti) yang akan digunakan untuk menentukan focus penelitian. Akan tetapi
focus penelitian ini masih sementara dikarenakan akan dapat mengalami
perkembangan setelah peneliti masuk dan selama penelitian. .
b. Analisis data selama di lapangan model Miles dan
Huberman
Yaitu aktivitas dalam
menganalisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara
terus menerus sampai tuntas sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam
analisis data yaitu data reduction (merangkum data, memilih hal – hal
pokok, memfokuskan pada hal - hal yang penting, dicari tema dan polanya dan
membuang yang tidak perlu), data display / penyajian data
(menyajikan data dalam bentuk table, grafik dan sejenisnya), dan conclusion/
drawing/ verification (kesimpulan atas data keseluruhan yang telah
terseleksi)..
c.
Analisis
data selama di lapangan model Spradley
Analisis model spradley
yaitu berangkat dari yang luas kemudian menemukan focus kajian dan meluas lagi.
Tahapan – tahapannya yaitu analisis domain (menetapkan domain – domain yang
akan diteliti melalui fenomena – fenomena lapangan yang berkaitan dengan aktifitas,
tempat dan subjek), analisis taksonomi (menggunakan teknik observasi terfokus,
wawancara mendalam, dan studi dokumen yang berhubungan dengan domain – domain
yang diteliti), analisis komponen (mencari perbedaan atau yang kontras data
yang telah dicari) dan analisis tema (seperangkat prosedur untuk memahami
secara holistik / sebagai satu satuan dalam sistem pemandangan yang sedang
diteliti . Organisasi data dalam penelitian kualitatif sangat penting untuk
mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik dalam langkah – langkah
penyimpanan dan pengorganisasian data sistematis sebagaimana berikut:
1)
Data mentah
berupa catatan lapangan, kaset hasil rekaman.
2)
Data yang
sebagian sudah diperoses berbentuk transkip wawancara, catatan refleksi
peneliti.
3)
Data yang sudah
diberi kode – kode dan kategori secara luas melalui skema.
4)
Memo dan draft
untuk analisis data (refleksi konseptual peneliti mengenai arti konseptual
peneliti).
5)
Catatan
pencarian dan penemuan.
6)
Display data
melalui skema atau jaringan informasi.
7)
Dokumentasi
langkah – langkah kegiatan penelitian.
8)
Daftar indeks
dan draft laporan.
2.
Analisis
Data Penelitian Kuantitatif
Pengolahan datanya secara
umum dapat ditempuh langkah dan prosedur sebagai berikut:
a.
Editing artinya membersihkan atau memeriksa kembali jawaban
responden, apakah setiap pertanyaan dijawabnya; jika dijawab, apakah cara
menjawabnya sesuai dengan yang diharapkan.
b.
Coding maksudnya membuat kode atau member tanda agar mudah
memeriksa jawaban.
c.
Scoring ialah memberikan angka, khususnya kepada data yang
dikuantifikasikan.
d.
Tabulating yaitu memasukan data ke dalam tabel melalui proses tally
atau menghitung frekuensi
e.
Mengolah atau
menghitung data dengan statistik deskriptif seperti menghitung mode, median dan
atau rata – rata sesuai dengan jenis data.
f.
Membuat
interpretasi hasil pengolahan data tersebut dalam bentuk pernyataan verbal;
sesuai dengan permasalahan yang diteliti.
g.
Analisis data
lebih lanjut untuk uji hipotesis ( bila penelitian adalah penelitian yang
menguji hipotesis).
KESIMPULAN
1.
Jenis Metode Penelitian
kuantitatif banyak menggunakan hitungan, statistik, dan tabel, dengan
kaidah-kaidah tertentu. Biasanya, Penelitian kuantitatif ini menggunakan teknik
pengumpulan data dengan quesioner. Penelitian kuantitatif sering digunakan
dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam maupun ilmu sosial seperti
biologi, fisika, kimia, matematika, sosiologi, jurnalisme, ekonomi, dan lain
sebagainya.
2.
Metode penelitian ini
berbeda dengan metode penelitian kualitatif karena menggunakan
hitungan-hitungan, sedangkan metode penelitian kualitatif menggunakan kata-kata
atau deskripsi.
3.
Sifat-sifat yang
terdapat dalam Penelitian kuantitatif antara lain berisi penghitungan besaran
atau jumlah, pengukuran tingkat kejadian, pembuktian sesuatu, prediksi suatu
variabel berdasarkan variabel lain, tindakan atau eksperimen, dan pembuktian
suatu hipotesa. Penelitian yang digunakan untuk Penelitian Kuantitatif ini merupakan penelitian yang sistematis
terhadap fenomena-fenomena yang terjadi beserta hubungan-hubungannya.
Penelitian kuantitatif sendiri bertujuan untuk mengembangkan dan menggunakan
teori-teori, model-model matematis, dan hipotesis yang berhubungan dengan
fenomena alam.
DAFTAR PUSTAKA

[1]Sugiyono,MetodePenelitian
Pendidikan,(Bandung:Alfabeta,2010),hlm 13-15
[2]
Sugiyono,MetodePenelitian Pendidikan,hlm 207-208
[3]
Sugiyono,MetodePenelitian Pendidikan,hlm 16-32
Komentar
Posting Komentar